Kamis, 31 Maret 2011

penjelasan passive voice , conditional sentenses , adjective clause


1). Passive Voice
Kalimat aktif (active voice) adalah kalimat dimana subject-nya melakukan pekerjaan, sebaliknya, kalimat pasif (passive voice) adalah kalimat dimana subject-nya dikenai pekerjaan oleh object kalimat. Active voice lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan passive voice. Namun demikian, sering kita temukan passive voice di surat-surat kabar, artikel-artikel di majalah-majalah dan tulisan-tulisan ilmiah. Passive voice digunakan karena object dari active voice merupakan informasi yang lebih penting dibandingkan dengan subject-nya.
Contoh :
Active : We fertilize the soil every 6 months
Passive: The soil is fertilized by us every 6 months

Dari contoh ini dapat kita lihat bahwa:

·         Object dari active voice (the soil) menjadi subject dari passive voice
·         Subject dari active voice (we) menjadi object dari passive voice. Perhatikan pula bahwa terjadi perubahan dari subject pronoun ‘we’ menjadi object pronoun ‘us’.
·         Verb1 (fertilize) pada active voice menjadi verb3 (fertilized) pada passive voice.
·         Ditambahkannya be ‘is’ di depan verb3. Be yang digunakan adalah tergantung pada subject passive voice dan tenses yang digunakan. (Perhatikan pola-pola passive voice di bawah).
·         Ditambahkannya kata ‘by’ di belakang verb3. Namun, jika object dari passive voice dianggap tidak penting atau tidak diketahui, maka object biasanya tidak dikemukakan dan begitu pula kata ‘by’.
·         Khusus untuk kalimat-kalimat progressive (present, past, past perfect, future, past future, dan past future perfect continuous, perlu menambahkan ‘being’ di depan verb3). Kalau tidak ditambahkan “being”, tensisnya akan berubah, bukan progressive/continuous lagi. Perhatikan contoh-contoh pada poin h – o di bawah.

Berdasarkan keenam poin di atas maka passive voice mengikuti pola sebagai berikut:

Subject + be + Verb3 + by + Object + modifier

Pola active dan passive voice pada tiap tensis

a. Jika active voice dalam simple present tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah is, am atau are.
Contoh:
Active    : He meets them everyday.
Passive  : They are met by him everyday.
Active    : She waters this plant every two days.
Passive  : This plant is watered by her every two days.

b. Jika active voice dalam simple past tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah was atau were
Contoh:
Active    : He met them yesterday
Passive  : They were met by him yesterday
Active    : She watered this plant this morning
Passive  : This plant was watered by her this morning

c. Jika active voice dalam present perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary has atau have, sehingga menjadi ‘has been’ atau ‘have been’
Contoh:
Active    : He has met them
Passive  : They have been met by him
Active    : She has watered this plant for 5 minutes.
Passive  : This plant has been watered by her for 5 minutes.


d. Jika active voice dalam past perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary had, sehingga menjadi had been
Contoh:
Active    : He had met them before I came.
Passive  : They had been met by him before I came.
Active    : She had watered this plant for 5 minutes when I got here
Passive  : This plant had been watered by her for 5 minutes when I got here

e. Jika active voice dalam simple future tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah be
Contoh:
Active    : He will meet them tomorrow.
Passive  : They will be met by him tomorrow.
Active    : She will water this plant this afternoon.
Passive  : This plant will be watered by her this afternoon.
Active    : The farmers are going to harvest the crops next week
Passive  : The crops are going to be harvested by the farmers next week.

f. Jika active voice dalam future perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary will have, sehingga menjadi ‘will have been’
Contoh:
Active    : He will have met them before I get there tomorrow.
Passive  : They will have been met by him before I get there tomorrow.
Active   : She will have watered this plant before I get here this afternoon.
Passive  : This plant will have been watered by her before I get here this afternoon.

g. Jika active voice dalam past future perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary would have, sehingga menjadi ‘would have been’.
Contoh:
Active    : He would have met them.
Passive  : They would have been met by him.
Active    : She would have watered this plant.
Passive  : This plant would have been watered by her.

h. Jika active voice dalam present continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (is, am atau are) + being.
Contoh:
Active    : He is meeting them now.
Passive  : They are being met by him now.
Active    : She is watering this plant now.
Passive  : This plant is being watered by her now.

i. Jika active voice dalam past continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (was atau were) + being.
Contoh:
Active    : He was meeting them.
Passive  : They were being met by him.
Active    : She was watering this plant.
Passive  : This plant was being watered by her.

j. Jika active voice dalam perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (has/have) been + being.
Contoh:
Active    : He has been meeting them.
Passive  : They have been being met by him.
Active    : She has been watering this plant.
Passive  : This plant has been being watered by her.

k. Jika active voice dalam past perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah had been + being.
Contoh:
Active    : He had been meeting them.
Passive  : They had been being met by him.
Active    : She had been watering this plant.
Passive  : This plant had been being watered by her.


l. Jika active voice dalam future continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah will be + being.
Contoh:
Active    : He will be meeting them.
Passive  : They will be being met by him.
Active    : She will be watering this plant.
Passive  : This plant will be being watered by her.

m. Jika active voice dalam past future continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah would be + being.
Contoh:
Active    : He would be meeting them.
Passive  : They would be being met by him.
Active    : She would be watering this plant.
Passive   : This plant would be being watered by her.

n. Jika active voice dalam future perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah will have been + being.
Contoh:
Active    : He will have been meeting them.
Passive  : They will have been being met by him.
Active    : She will have been watering this plant.
Passive  : This plant will have been being watered by her.

o. Jika active voice dalam past future perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah would have been + being.
Contoh:
Active    : He would be meeting them.
Passive  : They would be being met by him.
Active    : She would be watering this plant.
Passive  : This plant would be being watered by her.









Top of Form
Bottom of Form
2). Conditional sentences

·         Conditional sentenses (Type 1)\
conditional sentences (kalimat pengandaian). Conditional sentences terdiri dari dua bagian, yaitu subordinate clause (if-clause) yang merupakan pernyataan syarat dan main clause yang merupakan akibat terpenuhi atau tidaknya syarat yang terkandung dalam subordinate clause.
Conditional sentences ada tiga jenis. Berikut ini akan kita bahas satu-persatu :

if clause : simple present tense
main clause : simple future tense

Pada tipe 1 ini suatu tindakan dalam main clause akan terjadi bila syarat dalam if-clause terpenuhi.

Example :
If I have a lot of money, I will buy a new car.

·         Conditional Sentences (Type 2)

if clause : simple past tense
main clause : past future tense (S + would + V1)
Tipe ini digunakan untuk menyatakan suatu tindakan/keadaan yang berlawanan/ bertentangan dengan kenyataan pada saat ini. Sebenarnya syarat dalam if-clause bisa saja terpenuhi, tetapi kemungkinannya sangat kecil.
Example :
If you studied hard, you would pass the exam.
(Real fact : You don’t study hard.)





·         Conditional sentence type 3

if clause : past perfect tense (S + had + V3)
main clause : past future perfect (S + would have + V3)
Conditional sentence type 3 ini digunakan untuk menyatakan suatu syarat yang tidak mungkin lagi dipenuhi karena waktunya telah berlalu. Dengan kata lain, kenyataan bertentangan/berlawanan dengan keadaan di masa lampau.
Example :
If I had studied hard, I would have passed the exam.
(Real fact : I didn’t study hard, so I didn’t pass the exam.
Atau, I didn’t pass the exam because I didn’t study hard.)






















3). Adjective clause
Adjective Clause dinamakan juga RELATIVE CLAUSE yaitu Clause (anak kalimat) yang digunakan/berfungsi sebagai adjective yang menerangkan keadaan noun atau pronoun. Untuk lebih jelasnya penjelasan mengenai Adjective Clause, perhatikan penjelasan di bawah ini:
Contoh:
I have read the book (that) you just mentioned.
Main Clause: I have read the book.
Subordinate Clause: (that) you just mentioned.

Anak kalimat menerangkan kata benda the book, disebut dengan Adjective Clause.
The lesson (that) she is learning is very difficult.

Main Clause: The lesson is very difficult.
Subordinate Clause: (that) she is learning.
Berdasarkan pada the Antecedent yang ditunjuk oleh introductory words (kata-kata pendahulunya), Adjective Clause dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Relative Pronoun
Kata Ganti Orang
Kata Penghubung yang digunakan adalah : Who, Whom, Whose, That
Fungsi :
a. Subjek:
- He paid the money to the man who / that had done the work
b. Objek Kata Kerja:
- He paid the man whom/that he had hired.
c. Objek Kata Depan:
- He paid the man from whom he had borrowed the money.
d. Kata Ganti Kepunyaan:
- This is the girl whose picture you saw.

Benda, Binatang
Kata Penghubung yang digunakan adalah: Which, that
Fungsi:
a. Subjek:
- Here is a book which/that describes animals.
b. Objek Kata Kerja:
- The chair which/that he broke is being repaired.
c. Objek Kata Depan:
- She was wearing the coat for which she had paid $2,00.

2. Relative Adverbs
Waktu
Kata Penghubung yang digunakan: when
- This is the year when the Olympic Games are held.
Tempat
Kata Penghubung yang digunakan: where
- Here is the house where I live.
Alasan
Kata Penghubung yang digunakan: when
- Give me one good reason why you did that.

1. Relative Pronoun
Yaitu Adjective Clause dengan memakai kata penghubung Relative Pronoun.
The boy is called Bob. He gave me a present.
The boy who gave me a present is called Bob. atau
The boy who is called Bob gave me a present.
Beberapa contoh Adjective Clause lainnya:
The boy whose radio was stolen is a student.
The girl whom I gave a special reward is a bright student.
The bike which I borrowed last week was sold.

2. Relative Adverb

Pelajaran tentang ini dibahas lebih lengkap pada Relative Clause. Hal-hal yang perlu ditambahkan di sini, yaitu:
Kata Why (yang menunjukkan alasan) yang menjadi Adverb penghubung, mungkin (kadang-kadang) dapat digantikan dengan that atau kadang-kadang dapat dihilangkan dalam kalimat.

- The reason (that) I came should be obvious to you.
- The reason (why) I came should be obvious to you.
- The reason I came should be obvious to you.

When atau Where Bering dapat Baling ditukarkan dengan Preposition yang menunjukkan tempat (a preposition of Place) ditambah dengan Which.

- The small town in which (= where) I was born has grown to a large metropolis.
- The day on which (= when) they were to leave finally arrived.

Kadang-kadang that dapat menggantikan where atau when.
The day that (or when, on which) the trial was to take place was a stormy one.
Please suggest a good place that (or where) we can meet.

Beberapa Hal Penting yang Berkaitan dengan Adjective Clause. Perubahan dari Adjective Clause menjadi Adjective Phrase. Adjective Clause dapat dirubah menjadi Adjective Phrase yang menjelaskan noun tanpa ada perubahan arti kalimat. Hanya Adjective Clause yang mempunyai subjek pronoun: who, which atau that yang dapat dirubah menjadi Adjective Phrase. Adjective Clause dengan subjek: whom tidak dapat dirubah menjadi Adjective Phrase.


Perhatikan Contoh berikut:

a. Adjective Clause

* The girl who is sitting next to me is Lisa.
==> The boy is playing the piano is Bent.

b. Adjective Phrase

* The girl sitting next to me is Lisa.
==> The boy playing the piano is Bent.

Cara mengubah Adjective Clause menjadi Adjective Phrase.
(1) Subjek pronoun dan verb be dihilangkan.

* Adjective Clause: The man who is talking to Taylor is from Japan.
* Adjective Phrase: The man talking to Taylor is from Japan.

* Adjective Clause: The ideas which are presented in that book are interesting.
* Adjective Phrase: The ideas presented in that book are interesting.

* Adjective Clause: Ali is the man who is responsible for preparing the budget.
* Adjective Phrase: Ali is the man responsible for preparing the budget.


* Adjective Clause: The books that are on the shelf are mine.
Adjective Phrase: The books on the shelf are mine.

(2) Jika tidak ada verb be dalam Adjective Clause, seringkali subjek pronoun dapat dihilangkan dan mengubah kata kerja dalam Clause itu menjadi bentuk -ing.

* Adjective Clause: English has an alphabet that consists of 26 letters.
* Adjective Phrase: English has an alphabet  consisting of 26 letters.

* Adjective Clause: Anyone who wants to come with us is welcome.
* Adjective Phrase: Anyone wanting to come with us is welcome.

Seringkali Adjective Clause digunakan dalam pola: noun + of which. Pola ini terutama digunakan untuk tulisan bahasa Inggris resmi (formal written English). Dalam pola ini biasanya Adjective Clause menerangkan "sesuatu".

* We have an antique table. The top of it has jade inlay.

We have an antique table, the top of which has jade inlay. We toured a 300-year-old house. The exterior of the house consisted of logs cemented with clay. We toured a 300-year-old house, the exterior of which consisted of logs cemented with lay.Adjective Clause sering digunakan untuk mengungkapkan kuantitas dengan of. Ungkapan kuantitas mendahului pronoun, dan hanya whom, which, dan whose yang digunakan dalam pola ini. Ungkapan kuantitas dengan "of" antara lain: some of, none of, both of, one of, many of, two of, all of, each of, most of, dll.

* There are 20 students in my class. Most of them are from the Outside Java.
--> There are 20 students in my class, most of whom are from the Outside Java.

* He gave several reasons. Only a few of them were valid.
--> He gave several reasons, only a few of which were valid.

*      Tanda Baca pada Adjective Clauses

Pedoman umum dalam Tanda Baca pada Adjective Clauses yaitu:

·         Jangan menggunakan tanda koma bila Adjective Clause diperlukan untuk mengidentifikasi noun yang dijelaskan olehnya.
·         Gunakanlah tanda koma bila Adjective Clause hanya berfungsi untuk memberi informasi tambahan dan tidak dimaksudkan untuk mengidentifikasi noun yang dijelaskan olehnya.


Ø  Henry whose wife works at a bank came to my house yesterday.
Ø  Alex, whose wife works at a bank, came to my house yesterday.

Keterangan:
Contoh pertama menggambarkan bahwa Henry memiliki lebih dari 1 istri. Pada kalimat tersebut pembicara ingin mengindentifikasikan istrinya yang bekerja di Bank, bukan yang lainnya. Sedangkan pada kalimat kedua, kita sudah jelas, kalau Alex memiliki hanya 1 orang istri. Frase yang berada di antara koma hanya memberikan keterangan tambahan saja. Tanpa frase tersebut pun orang lain sudah mengetahuinya kalau istrinya Alex memang bekerja di sebuah Bank karena memang istrinya cuma 1 itu.

Perhatikan contoh berikut ini untuk lebih jelasnya dalam penggunaan tanda koma dalam Adjective Clause :
Ø  Soekarno, who is the first President of Republic of Indonesia, could deliver speech well.

Perbedaan antara Adjective Clause dan Noun Clause Karena adanya kesamaan dalam beberapa kata pendahulunya, maka kadang-kadang antara Noun Clause dan Adjective Clause sering membingungkan. Ada 2 macam perbedaan yang penting antara dua jenis Clause tersebut: perhatikan contoh berikut ini Adjective Clause biasanya didahului oleh noun atau pronoun yang diterangkan.

Adjective Clause
I know the house where he lives.
(where he lives mempunyai antecedent the house, yang merupakan objek dari kata know)

Noun Clause
I know where he lives.
(where he lives adalah objek dari kata know)
Preposisi yang mendahului introductory word adalah milik Adjective Clause dan bukan milik Noun Clause.

Adjective Clause
The woman to whom he has been giving money is a poor relative of his.
(Adjective Clause dimulai dengan to yang merupakan bentuk a prepositional phrase dengan whom dalam Adjective Clause itu. Dan To dapat diletakkan di bagian belakang Adjective Clause. The woman, whom he has been giving money to, is a poor relative of his).
Noun Clause
He gives money to whoever needs it.
(The Noun Clause dimulai dengan whoever, seluruh Noun Clause itu adalah objek dari to, yang tidak dapat dipindah letaknya. Dan juga -ever- merupakan bentuk yang hanya bergandeng (mengikuti) dengan Noun Clause.

Minggu, 06 Maret 2011

pengertian remaja,kebebasan,kejujuran,arti sahabat,pergaulan, dan kebebasan seks

 
@ REMAJA
Remaja adalah sebuah fase pertumbuhan dari manusia. Fase remaja ini terjadi setelah melewati  masa pertumbuhan anak-anak. Pada fase remaja ini manusia akan melakukan hal yang baru . Atau bisa dibilang mulai ingin mencoba-coba . Dan ingin mengetahui semuanya dan ingin mencoba hal apapun tanpa memikir lebih panjang ke depan . Dan bukan hanya itu, pada masa remaja ini pun sangat mudah untuk dipengaruhi hal-hal apapun, yang hal itu negatif maupun positif. Intinya pada fase remaja ini adalah masa dimana manusia ingin mengetahui hal-hal beda sambil mengetahui baik dan buruk dan menuntun mereka pada fase kedewasaan.

@ KEBEBASAN
            Kebebasan adalah sebuah keadaan dimana manusia merasakan kesenangan tanpa adanya batasan-batasan ataupun larangan-larangan untuk menghentikan apapun dan terus melakukan semua yang ingin dilakukan seenaknya. Pada keadaan ini manusia akan lupa pada semua masalah hidupnya. Yang mereka rasakan kebebasan pada masa yg mereka rasakan pada saat itu. Jadi pada keadaan kebebasan manusia akan melakukan apapun tanpa adanya larangan atau peraturan dan melakukan apapun yg mereka hendaki.

@ KEJUJURAN
            Menurut saya kejujuran adalah suatu sikap dimana manusia mengatakan apa yang benar terjadi tanpa melebihkan ataupun mengurangi sedikitpun. Tetapi untuk mempunyai sikap tersebut sangat sulit. Dan tidak semua manusia mempunyainya. Karena untuk mencapai kejujuran manusia harus bisa menerima kehidupan nyata yang dia alami. Dan juga hati yang bersih dan hati yang ikhlas untuk menerima apapun yang terjadi untuk dikatakan kepada orang lain yang menanyakan. Tetapi dizaman era globalisasi seperti ini mencari manusia yang mempunyai sikap kejujuran seperti mencari jarum ditumpukkan jerami. Sikap yang mulia dan menghindari diri dari dosa berbohong itulah arti KEJUJURAN.






@ ARTI SAHABAT
            Menurut saya pribadi arti sahabat begitu penting dalam hidup. Dan sudah di ketahui bahwa manusia itu tidak bisa hidup sendirian dan membutuhkan orang lain. Sahabat adalah dimana ia bisa mengerti kita dalam keadaan apapun, Bisa saling membantu, Dan orang yang bisa mendengarkan keluh kesah kita, Dan yang terpenting adalah sahabat itu tidak pernah menjerumuskan kita kepada hal-hal yang negatif. Itulah ARTI SAHABAT.

@ PERGAULAN
            Pergaulan merupakan cara untuk mengenal atau mencari teman baru, Informasi, dan menambah wawasan. Pergaulan merupakan cara manusia untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya. Dengan pergaulan kita akan mengetahui bermacam-macam sikap orang, hal-hal yang terjadi didaerah luar, ataupun kerasnya hidup. Intinya dengan pergaulan kita bisa menambah informasi untuk diri kita, mempererat tali persahabatan dengan teman, dan bisa menimbulkan suatu bentuk kelompok atau organisasi.

@ KEBEBASAN SEKS
            Sesuai namanya, seks itu adalah hubungan pasutri yang disahkan apabila telah melewati pernikahan. Jadi kebebasan seks itu adalah pasangan pria dan wanita yg melakukan hubungan layaknya suami istri tanpa melakukan ijab dan kobul terlebih dahulu. Sesuatu yg dilakukan dengan faktor nafsu. Ataupun faktor ekonomi keluarga yang mendesak yang akhirnya terjadi kebebasan seks dengan berganti ganti pasangan untuk mendapatkan upah. Kebebasan seks pada kalangan muda mungkin sudah tidak menjadi hal tabu. Karna di ibukotapun sudah diberitakan bahwa kalangan remaja yang mengidap penyakit kelamin hampir 58 % pada tahun 2007 . Kebebasan seks bermula terjadi akibat faktor pergaulan yang tanpa kontrol dan tanpa mengenal ajaran agama yang melarang kebebasan seks. Sesuatu yang dilakukan untuk pemuas nafsu dan orang lain tidak mengetahuinya itulah  KEBEBASAN SEKS.